Rato‑Ramadian Resmi Daftar ke KPU, Fokus Bangun Ekonomi Kerakyatan di Bangka
![]() |
©Sumber photo : situs BMKG |
Aloyy.com - Nasional | Kabar baik datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Musim kemarau 2025 diprediksi akan berlangsung lebih singkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menurut BMKG, hanya sekitar 19% wilayah Indonesia yang terdampak kemarau di awal Juni. Hal ini berpotensi meningkatkan produktivitas sektor pertanian, khususnya beras.
Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan, hasil panen Januari–Juli 2025 diperkirakan mencapai 21,76 juta ton, atau naik hampir 15% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Wilayah yang Perlu Waspada
- Jawa bagian selatan
- Bali dan Nusa Tenggara
- Sumatera Selatan
- Beberapa bagian Kalimantan
Meskipun sebagian besar wilayah diuntungkan, sejumlah daerah tetap diminta untuk menyiapkan sistem irigasi dan pasokan air yang baik.
“Kalau curah hujan cukup dan musim kemarau pendek, alhamdulillah panen bisa lebih bagus. Semoga pemerintah juga bantu pupuk dan harga stabil,” ujar seorang petani di Lampung.
Sementara itu, BMKG juga menegaskan bahwa perubahan iklim global menuntut antisipasi dini dan koordinasi antar daerah.
Artikel ini telah disunting dan diringkas oleh tim redaksi Aloyy.com dari berbagai sumber.